Pasaman Barat | Lisda Hendrajoni Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai NasDem langsung gerak cepat menyambangi sejumlah pengungsi yang menjadi korban gempa bermagnitudo 6,2 mengguncang wilayah Sumatera Barat, tepatnya 17 km timur laut Pasaman Barat, Jum’at pukul 08.39 WIB.
Bersama dengan Kepala BNPB Letjend TNI Suharyanto, Lisda dan rombongan sampai di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman Barat, pada Sabtu (26/2) kemaren.
“Kami langsung meninjau posko pengungsian bencana. Selanjutnya, menggelar rapat dengan sejumlah pejabat daerah setempat. Terkait evakuasi para korban, nanti bakal di fasilitasi oleh BNPB pusat,” ucap Lisda.
Susuai data yang disampaikan pada rapat tersebut, jumlah pengungsi akibat gempa bumi di Pasaman Barat hampir mencapai angka 16.000 jiwa, yakni di Kabupaten Pasaman 3.000, dan Kabupaten Pasaman Barat 13.000. Bahkan, hingga Sabtu malam ini dilaporkan setidaknya 10 orang meninggal dunia, luka berat 10 orang, dan luka ringan 76 orang.
“Bantuan sudah kami serahkan pada korban yang berada di pengungsian, seperti makanan siap saji, selimut, susu untuk bayi dan ibu menyusui, vitamin dan sejumlah perlengkapan lainnya. Juga ada dana siap pakai masing-masing 500 juta rupiah, untuk kedua kabupaten yang terdampak,” katanya.
Kendati demikian, pihaknya tetap berkoordinasi dengan BNPB dan Kementerian Sosial untuk menambah lagi kebutuhan para korban bencana di Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman.
“Ya, khususnya obat-obatan dan makanan,” tuturnya.
Lisda menambahkan, pihaknya tidak hanya fokus pada evakuasi korban dan penanganan para pengungsi saja. Namun, Politisi asal Sumbar itu bakal mengupayakan bagaimana nantinya dimasa pemulihan, rumah-rumah warga yang rusak dapat segera dibangun kembali melalui anggaran pemerintah.
“Untuk sekarang kami fokus dulu penanganan evakuasi. Selanjutnya, bakal diupayakan bagaimana para korban ini mendapatkan kembali rumah mereka dengan layak. Karena jumlahnya cukup banyak, maka kami upayakan bantuannya dari pusat,” ucapnya lagi.
Terkait data, Lisda meminta pejabat terkait agar segera melaporkan rincian kebutuhan untuk penanganan status tanggap darurat di Pasaman Barat dan Pasaman. Hal tersebut, kata dia, guna percepatan penanganan bagi korban yang terdampak sehingga mendapat respon yang cepat dari pemerintah pusat.
“Kami menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kondisi saudara kita di Pasaman Barat dan Pasaman. Semoga kita semua diberikan ketabahan dan segera dijauhkan dari segala marabahaya,” ucap Lisda seraya mengucapkan Aminn.