Kabarmedianews.com-INHU Tim SAR gabungan berhasil menemukan Zakaria (69) seorang nelayan yang sebelumnya hilang tenggelam, di Pulau Pekanlais, Desa Tambak, Kecamatan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, Sabtu (13/7/2024). Korban ditemukan sekitar pukul 09.10 WIB.
Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi mengatakan, korban ditemukan pada titik koordinat 0°26’50″S 102°40’0.4″E dengan jarak 17.87 Km dari lokasi kejadian. Selanjutnya korban dievakuasi ke Puskesmas terdekat.
“Nelayan yang sebelumnya hilang tenggelam sudah berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan berjarak sekiatar 17 km dari lokasi kejadian,” katanya.
Setelah ditemukannya korban tersebut, maka operasi SAR dinyatakan ditutup dan seluruh pihak yang terkait dalam pencarian kembali ke kesatuan masing-masing. Yang mana dalam operasi SAR ini cukup banyak unsur yang terlibat.
“Adapun unsur yang terlibat yakni BPBD Inhu, Damkar Inhu, Satpol PP, Polsek Kuala Cenaku, BABINKAMTIBNAS, BABINSA Kuala Cenaku, Forkompincam dan Masyarakat 36 Orang,” sebutnya.
Untuk diketahui, Tim Basarnas Pekanbaru mendapatkan laporan adanya kondisi membahayakan manusia, berupa nelayan hilang tenggelam di Sungai Indragiri Desa Tambak Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Korban diketahui bernama Zakaria berusia 69 tahun.
Untuk kronologis kejadiannya, saat itu Zakaria sedang melintas menggunakan sampan disaat warga bernama Sarkawi sedang menebang Pohon di pinggir Sungai yang mengakibatkan pohon jatuh menimpa korban. Dikabarkan telah terjadi peristiwa hilangnya salah seorang warga Desa Tambak RT 007 RW 004 Dusun II Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Provinsi Riau bernama Zakaria alias Bakar berusia 69 tahun.
Hilangnya Zakaria alias Bakar, diduga akibat terkena tumbangan pohon jenis durian yang dilakukan Sarkawi warga Desa Pulau Gelang dusun Pulau Kemudi (Sendolas) kabupaten Inhu.
Menurut Mardan selaku Kepala Desa Dusun III Desa Tambak RT 012 RW 006, korban bernama Zakaria alias Bakar usai bekerja sebelumnya sempat berbincang dengan Kantong pada hari kamis 11 /7 sekitar pukul 08.45 WIB.
Setelah beberapa menit waktu berlalu, korban langsung melanjutkan perjalanan untuk pulang dengan mengenakan sampan setelah bekerja menderes atau manakik karet karet milik orang lain dan korban hanya mengambil upah.
Dikatakanya, cerita singkat dalam perjalanan pulang korban tidak menyadari bahwa diatas (darat) ada seorang bernama Sarkawi menebang pohon durian untuk dijadikan kayu olahan.
Keterangan penebang pohon durian, Sarkawi, sudah melihat kekiri dan kekanan, dipastikan tak ada orang. Akhirnya ia menghidupkan mesin sinso sebagai alat untuk menebang pohon durian tersebut.
“Tanpa diduga korban meninggal dunia secara mendadak, saat itu juga bagian pucuk pohon durian mengenai sampan yang ditumpangi korban dan akibatnya bagian belakang sampan mengalami kerusakan yang cukup parah”, demikian dikatakan Kades Tambak Dusun III, melalui telepon Tutupnya.(*)